Halaman

Rabu, 18 Agustus 2010

Silahkan Hubung-hubungkan dengan Kimia

{Argon Disprosium Protaktinium Kalsium  Renium Kurchatofium}

Semakin jauh dari inti semakin mudah lepas.

Cinta mampu menyembuhkan baik bagi orang yang memberikannya maupun orang yang menerimanya 
Dengan menghilangkan keinginan yang terlalu lama ku pendam untuk menyalahkannya atas jarak yang terbentang diantara kami ,sebenarnya aku berharap untuk menemukan tantangan agar bisa lebih mencintainya ...
 
Kami memperoleh kekuatan, pengalaman, dan kepercayaan  diri melalui setiap pengalaman dimana kami betul-betul berhenti untuk melihat adanya ketakutan dari wajah kami..kami harus melakukan sesuatu yang tidak bisa dan tidak biasa kami lakukan ..
  
Pengertian, Perhatian, Pengorbanan dan Segala hal..
Sebenarnya yang penting adalah Tindakan BUKAN buah dari suatu tindakan itu. Aku harus melakukan hal yang benar, mungkin hal itu diluar kekuasaanku, mungkin aku tidak akan mengetahui kelak bahwa tindakan itu akan berbuah tetapi tidak berarti bahwa aku harus berhenti melakukan hal yang benar. Aku tidak akan pernah tahu hasil perbuatanku tetapi kalau aku tidak melakukan apapun jelas tidak ada hasil sama sekali. 

Karena cinta masalah hati, perasaanku dan perasaan siapa saja ..
Hal-hal yang baik dan paling indah ini tidak bisa dilihat dengan mata atau disentuh tetapi dirasakan dengan hati .


mungkin ini Puisi  ,

Untuk Pacarku,

Inilah sebuah hati
Simpanlah
Untuk langkah besar
Yang coba kau lakukan

Berbahagialah dalam perjalananmu
Barangkali perjalanan itu akan sulit

Tapi bila kau sampai disana
Belajarlah untuk peduli


Ada tanah untuk hidup dan Ada tanah untuk mati
Cinta adalah Jembatan 

Yang terpenting adalah perasaan kami satu .. kami memiliki perasaan yang sama ..

2 hati bersua di waktu malam..jatuh cinta..tidak pernah bisa saling memandang ..

Aku cinta padamu dan lanjutkan hidupmu ..

aku memilih kamu Karena..

Aku mengagumi senyummu yang menawan, suara tawamu, cintamu yang murni padaku

Dan Chemistry itu akan aku ubah

Semakin jauh dari inti semakin kuat dan tak mudah lepas

Selasa, 01 Juni 2010

Sahabat ?

Malam ku kesunyianku
Malam ku angan dan mimpiku
Malam ku kerinduanku
Hembusan angin malam tak manyapaku
Ku enggan mencari sahabat
Apa aku harus menggandeng dia dengan kemunafikan ?
Langkah penuh dendam
Ku hilang..Ku ingin memberontak
Apa aku harus membiarkan diriku sakit ?
Apa aku harus membiarkan dia yang bersalah ?
Yang meludahiku saat aku menatapnya ?
Segala ku pahami ..
Dia itu apa ?
Kejam kah aku mampertanyakan itu ?
Lebih kejam aku apa dia ?
Dia yang membuat semua bertanya
Sahabat atau Cinta ?
Sosoknya begitu menghanyutkan
Dan ku hanya bisa tersenyum duka penuh amarah yang tak kan pernah aku lampiaskan
Karna aku berhati
Ingat sobat
Aku menganggapmu teman ..

Sahabat atau Cinta

Ku hilang ketika malam datang
Ku tersesat ranjau kehidupan
Setiap jalan yang ku tempuh
Duri tajam menghiasi..
Setiap melalui
Duri itu memekik "Sahabat atau Cinta ?"
"Sahabat atau Cinta ?" "Sahabat atau Cinta ?"
Pening
Pandanganku kabur
Disusul bayang-bayang penuh arti
Ku pun terjerembab di suatu dasar amat kejam
Kudengar pekikan
Semua memaki mencaciku
Aku bertanya ..Apa salahku ?
Kemudian kepulan debu bernyawa dan meludahiku
Kesekian kali aku bertanya
"Apa salahku ?"
Ku terdiam sesaat
Memejamkan mata
Mengingat Tuhan dan semua itu hilang
Kini yang ada hanya ada naungan yang mungkin indah tanpa adanya pertanyaan
Sahabat atau Cinta ?


Tanpa Dirimu

Kebersamaan bersembunyi
Aku berselimut sepi
Terjaga dengan sepasang mata
Mencari sesuatu..tak kutemukan
Semakin sepi
Menghiraukan padahal semua menghiraukan ku
Dimana aku harus mengumbar isi hati ?
Senyap itu sepi
Dan sepi itu sekarang
Menekuk wajah
Berpaling menuju cermin
Sesekali meludah
Apa yang kulakukan ?
Sepi..
Tuli menerpa
Tak beranjak
Takut
Ingin berteriak dan kuurungkan
Sejanak hadir kadang tenggelam
Semua tak kunjung usai
Menderai jiwa memasung raga
Aku tetap disini
Mencoba berlutut dan menutup mata
Membayangkan
Menyatukan kesungguhan
Kini di hati
Ku ditemani
Keyakinan
Dia ku cintai
Aku dia cintai
Lemas dengan ketidakmampuan menerima indahnya ini
Tertidur
Dan berharap esok dia kan datang menemuiku
Kini sepi bersembunyi
Berhias tawamu

Sepi Hati

Ku datang saat malam menengah
Ku sembunyi saat kau datang
Senyum pilu
Penghantar jiwa
"Jangan menangis bodoh !"
Seruan hati memekik
Lemas..
Duduk..
Sembayang..
Sekilas terbayang, menoleh..
Tidak ada
Suara itu menggema di seisi ruangan
Kembali menoleh
Kutemukan!
Sesuatu yang ku dambakan yang penuh pilu
Bunuh aku..itu kenyamanan


Sepiku, Malam

Terkadang ku bicara sendiri
Karna ku kesepian
Jenuh menjamai
Ingin di temani
Beri aku waktu
Sedikit waktu darimu
Tak ingin terpisah
Tak ingin ada antara
Antara kita
Karna kita satu
Mungkin bayangan yang selalu membuntuti
Tak pernah ku bilang mereka pengusik
Atau pun pengintai
Karna mereka tak berdaya
Bayangkan !
Saat ku sendiri
Bayangkan diriku
Apakah peduli ?
Sekali lagi..mereka tak berdaya
Malam pancarkan kesunyian
Terlelap
Menanti keramaian esok
Berharap dia mengerti dan menggandengku pasti
Karna ku enggan berlama-lama di jamai sepi

Ironi

Rindu malam tanpa gelap
Rindu pagi tanpa terang
Rindu sungai tanpa air
Dan rindu pohon tanpa daun
Hidup di antara kebohongan

Tersiakan

Aku genggam dan ku lepas
Aku gapai dan ku tinggalkan
Kamu ku cintai dan aku menyakiti
Satupun tak berpihak padaku
Menjelang hilang
Kiasan menyayat hati

Terkikis ombak kehidupan

Senin, 31 Mei 2010

Setiap Detik Dalam Hidupku (dalam Novel "A Life")

Setiap detik dalam hidupku dipenuhi penghianatan
Terlalu kejam tuk jadi kenyataan
Terlalu buruk tuk jadi mimpi buruk
Dan tangisan pun tak sanggup menggambarkaan apapun
Lagu-lagu mengalunkaan nada empati
Seolah tau perassaan apa ini
Seandainya semudah itu menerima kenyataan
Seandainya ia tak merampas seluruh nafasku
Seandainya ia menyisakaan sedikit untukku
Agar setidaknya aku dapat berdiri lagi
Benar kiasan menyayat hati
Teriris tipis-tipis, tertombak dalam-dalam
Bilamana darah yang tak berhenti.
Mengucur dari aliran nadiku
Seperti itulah sakit yang abadi
Nafasku direnggutnya
Nyawaku dicurinya
Ia mengambil smuanya
Setiap detik dalam hidupku

Sahabat (dalam Novel "A Life")

Untuk sahabat ..
Lupakah aku mengucap maaf ?
Atau sekadar "Terima Kasih" ?
Untuk yang berarti dalam hidupku..
Walau tak cukup waktu untuk dikisahkan
Tapi terlalu banyak permohonan untuk didoakan
Dan mimpi-mimpi tuk diwujudkan
Walau terebentang segala yang merintang
Kau dan aku, kita tetap satu
Untuk sahabat ..
Bila wujudku tak lagi nyata
Dan nafasku tak lagi bersamamu
Bila jasadku yang utuh telah melebur
Dan ragaku telah hancur
Bila waktuku terbatas sampai detik ini
Dan ruangku tak sama denganmu
Ingatlah aku sahabat..
Kau dan aku, kita tetap satu
Karena dengan itu
Kau 'kan lanjutkan hidupmu

Pedih

Mereka tertawa seolah aku tak merasakan apa-apa
Seperti perpisahan hanyalah sebuah fase biasa
Mengolok-olok dan memberi semangat seadanya
Kawan… aku baru saja kehilangan cinta

Semua melarangku menangis, hatiku tak boleh menjerit
Tapi mereka tertawa… bukannya memapah jiwaku yang lemah
Tak ada lagi singa dan serigala di dalam jiwaku kini
Kumohon tolong, berhentilah menertawakan kepergiannya !

Aku hanya ingin engkau tahu, bukan menertawakanku
apalagi menghujatku… sebab engkau kawanku
Jika tak bisa kau berikan aku empatimu
Jika tak bisa kujadikan engkau penguatku

Kumohon berikan aku ruang sunyi untuk mendamaikan diri
tuk mengenangnya pergi…
tuk menantinya datang kembali…
tuk membangun semangatku lagi…

Semu itu Byangan

Bayangan tetap semu ..
Kehadiran ada ..
Luluhkah dengan itu ?
Hadir itu cinta ..
Memandang sambil memejamkan mata ..
Mengutuk dalam hati ..
Sapa yang tau ?
Itu semua hanya permainan semu ..
Maukah d sebut bayangan ? Sedangakan bayangan itu memiliki bayangan ..
Sejenak merangkul asa ..
Kadang ada maupun tiada ..
Ak hilang tapi ak tak semu ..
Ak anarki bukan berarti aku benci ..
Mungkin ak melukai .. Tapi ak berhati ..
Mencoba menatap penuh arti ..
Resapi setiap tetesan air mata ..
Darah yang mengalir .. Nafasmu ..
Detak jantungmu ..
Berarti kah bagimu ?
Dengung yang mengusik ..
Menjamai hati ..
Tertegun di atas semu ..
Ingin ku melempar semua nyawa ke jurang kemurkaan ..
Seburuk itu ?
Langkah selalu ke depan ..
Yang ku lihat semu ..
Semu itu bayangan ..
Jangan lukai dirimu ..
Semu bukan akhir likunya mimpi ..
Tapi .. Jangan sampai semu terjebak semu ..
Semu menerkam semu ..
Hilang tinggal bayangan ..