Halaman

Selasa, 01 Juni 2010

Sahabat ?

Malam ku kesunyianku
Malam ku angan dan mimpiku
Malam ku kerinduanku
Hembusan angin malam tak manyapaku
Ku enggan mencari sahabat
Apa aku harus menggandeng dia dengan kemunafikan ?
Langkah penuh dendam
Ku hilang..Ku ingin memberontak
Apa aku harus membiarkan diriku sakit ?
Apa aku harus membiarkan dia yang bersalah ?
Yang meludahiku saat aku menatapnya ?
Segala ku pahami ..
Dia itu apa ?
Kejam kah aku mampertanyakan itu ?
Lebih kejam aku apa dia ?
Dia yang membuat semua bertanya
Sahabat atau Cinta ?
Sosoknya begitu menghanyutkan
Dan ku hanya bisa tersenyum duka penuh amarah yang tak kan pernah aku lampiaskan
Karna aku berhati
Ingat sobat
Aku menganggapmu teman ..

Sahabat atau Cinta

Ku hilang ketika malam datang
Ku tersesat ranjau kehidupan
Setiap jalan yang ku tempuh
Duri tajam menghiasi..
Setiap melalui
Duri itu memekik "Sahabat atau Cinta ?"
"Sahabat atau Cinta ?" "Sahabat atau Cinta ?"
Pening
Pandanganku kabur
Disusul bayang-bayang penuh arti
Ku pun terjerembab di suatu dasar amat kejam
Kudengar pekikan
Semua memaki mencaciku
Aku bertanya ..Apa salahku ?
Kemudian kepulan debu bernyawa dan meludahiku
Kesekian kali aku bertanya
"Apa salahku ?"
Ku terdiam sesaat
Memejamkan mata
Mengingat Tuhan dan semua itu hilang
Kini yang ada hanya ada naungan yang mungkin indah tanpa adanya pertanyaan
Sahabat atau Cinta ?


Tanpa Dirimu

Kebersamaan bersembunyi
Aku berselimut sepi
Terjaga dengan sepasang mata
Mencari sesuatu..tak kutemukan
Semakin sepi
Menghiraukan padahal semua menghiraukan ku
Dimana aku harus mengumbar isi hati ?
Senyap itu sepi
Dan sepi itu sekarang
Menekuk wajah
Berpaling menuju cermin
Sesekali meludah
Apa yang kulakukan ?
Sepi..
Tuli menerpa
Tak beranjak
Takut
Ingin berteriak dan kuurungkan
Sejanak hadir kadang tenggelam
Semua tak kunjung usai
Menderai jiwa memasung raga
Aku tetap disini
Mencoba berlutut dan menutup mata
Membayangkan
Menyatukan kesungguhan
Kini di hati
Ku ditemani
Keyakinan
Dia ku cintai
Aku dia cintai
Lemas dengan ketidakmampuan menerima indahnya ini
Tertidur
Dan berharap esok dia kan datang menemuiku
Kini sepi bersembunyi
Berhias tawamu

Sepi Hati

Ku datang saat malam menengah
Ku sembunyi saat kau datang
Senyum pilu
Penghantar jiwa
"Jangan menangis bodoh !"
Seruan hati memekik
Lemas..
Duduk..
Sembayang..
Sekilas terbayang, menoleh..
Tidak ada
Suara itu menggema di seisi ruangan
Kembali menoleh
Kutemukan!
Sesuatu yang ku dambakan yang penuh pilu
Bunuh aku..itu kenyamanan


Sepiku, Malam

Terkadang ku bicara sendiri
Karna ku kesepian
Jenuh menjamai
Ingin di temani
Beri aku waktu
Sedikit waktu darimu
Tak ingin terpisah
Tak ingin ada antara
Antara kita
Karna kita satu
Mungkin bayangan yang selalu membuntuti
Tak pernah ku bilang mereka pengusik
Atau pun pengintai
Karna mereka tak berdaya
Bayangkan !
Saat ku sendiri
Bayangkan diriku
Apakah peduli ?
Sekali lagi..mereka tak berdaya
Malam pancarkan kesunyian
Terlelap
Menanti keramaian esok
Berharap dia mengerti dan menggandengku pasti
Karna ku enggan berlama-lama di jamai sepi

Ironi

Rindu malam tanpa gelap
Rindu pagi tanpa terang
Rindu sungai tanpa air
Dan rindu pohon tanpa daun
Hidup di antara kebohongan

Tersiakan

Aku genggam dan ku lepas
Aku gapai dan ku tinggalkan
Kamu ku cintai dan aku menyakiti
Satupun tak berpihak padaku
Menjelang hilang
Kiasan menyayat hati

Terkikis ombak kehidupan